Baik atau Buruk Sekolah Bilingual Bagi Anak Usia Dini

Banyak sekolah yang sudah merealisasikan bilingual terutama sekolah-sekolah yang berstandard Internasional dengan memakai dua bahasa dalam edukasi di sekolahnya atau bahkan tiga bahasa guna sekolah-sekolah Islam yang berstandard Internasional.
Memiliki keterampilan berbahasa asing terutama berbahasa Inggris memang telah menjadi keperluan di era globalisasi kini ini.
Dilingkungan sekolahnya semua elemen sekolah laksana ruang kelas, lokasi bermain, laboratorium sampai tempat sampahpun ditulis dalam 3 bahasa yakni arab, inggris dan bahasa Indonesia.
Menggunakan bahasa Inggris keseharian disekolah terutama dalam menyerahkan pengajaran disekolah pastinya membawa akibat positip untuk anak didiknya mengenal bahasa asing.
Yang menjadi pertanyaan, apakah menyekolahkan anak disekolah yang memakai bilingual membenani seorang anak terutama pada tingkat taman kanak-kanak maupun sekolah dasar?
Jawabannya mungkin dapat iya dan dapat tidak. Seorang ibu sedang merundingkan tentang kemana anaknya bakal disekolahkan, sebut saja ibu a menuliskan bahwa saya tidak memasukan anaknya ke sekolah yang merealisasikan bilingual sebab tidak hendak anaknya terbebani oleh pemaksaan atas bahasa yang dipergunakan. Dia mempunyai pengalaman kakak si adiknya ini telah lebih dulu dimasukan ke sekolah yang bilingual dan ternyata kakaknya mengalami kendala belajar sebab kurang memahami atau tidak dapat menciduk pembelajaran disekolahnya sebab tidak memahami apa yang dikatakan oleh gurunya.
Sementara si Ibu b hendak memasukan anaknya ke sekolah yang merealisasikan bilingual sebab dia lumayan bangga sebab anaknya masih di Taman Kanak-kanak sudah dapat berbahasa Inggris meski masih dalam taraf yang sederhana.
Dilihat dari permasalahan di atas keterampilan anak memang tidaklah sama antara anak yang satu dengan anak yang lain.
Namun pada prinsipnya penerapan bilingual dalam mengajar disekolah dan membuat seorang anak dapat berkomunikasi dalam bahasa asing ketika ini telah merupakan keperluan dasar yang mesti dipenuhi.
Kedepan di era pasar bebas kompetisi semakin ketat. Bukan melulu produk dan jasa saja yang akan berlomba ketat namun pun sumberdaya insan akan berlomba secara ketat baik ditingkat nasional maupun ditingkat Internasional.
Artinya mempersiapkan anak-anak anda dengan keterampilan berbahasa asing ketika ini telah adalahsebuah keharusan supaya mereka mampu berlomba di masa depan.
Banyak orang pintar yang keterampilan bahasa asingnya kurang, situasi yang laksana ini maka orang pintarpun terlihat bebal manakala mereka berada dikomunitas Internasional. Mengapa? Karena orang pintar tersebut tidak bisa mengutarakan gagasan dan gagasannya. Mungkin ada pun yang berfikir bahwa tidak perlulah memiliki keterampilan bahasa asing, kan terdapat intepreter atau penterjemah.
Jadi bahwasannya setiap orangtua mesti dapat memetakan keterampilan seorang anak mulai semenjak dini supaya dapat menunjukkan kemana si anak bakal disekolahkan sebab memaksakan kehendak orangtua untuk anak pun bukan adalahhal yang baik.
Namun membekali keterampilan bahasa asing untuk anak-anak kita semenjak dini adalahsebuah keharusan supaya kedepan bangsa ini dapat memenangkan kompetisi global.
Kesimpulan akhirnya ialah Jika si anak dapat mengikuti sekolah bilingual teruskan andai tidak memiliki keterampilan untuk mengekor sekolah bilingual bekali mereka dengan teknik lain. Dan semoga semua sekolah di Indonesia merealisasikan bilingual supaya sumberdaya insan di negeri ini mampu berlomba didunia Internasional yang semakin hari kompetisi semakin ketat.