Pengembangan Diri

Gaya Hidup Milenial Serba Minimalis Lebih Berkualitas

Kegemaran berbelanja bagi sebagian orang mungkin menjadi tidak terkendalikan. Apalagi banyak kemudahan yang bisa di dapatkan pada konsumen dalam berbelanja, seiring merebaknya online shop, free ongkir, diskon, pembayaran kredit, dan masih banyak lagi. Tanpa kita sadari, kita kerap membeli barang-barang yang sebenarnya tidak benar-benar kita perlukan, yang pada akhirnya hanya menumpuk tidak terpakai.

Kepuasan berbelanja seringkali hanya bersifat sementara. Jika tidak segera disadari, hal itu justru akan membuat terperangkap dalam hidup konsumerisme atau berlebih-lebihan.

Ada sebuah penelitian menarik tentang perilaku konsumtif masyarakat, ternyata semakin seseorang terobesesi pada hal-hal yang bersifat materi, menunjukkan bahwa ia memiliki “self-esteem” yang rendah. Tak ayal, beberapa tahun ini banyak yang meninggalkan gaya hidup konsumtif dan beralih pada gaya hidup “minimalis”.

Jadi apa itu gaya hidup minimalis? Kenapa penganutnya semakin bertambah?

Gaya hidup ini merupakan bentuk perlawanan hidup konsumtif dengan cara  mengurangi barang-barang yang mereka miliki. Konsep dari gaya hidup ini adalah “Less is more”, yang kira-kira maknanya dengan memiliki sedikit barang, kita memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain yang lebih produktif.

gaya hidup ini sudah dikenal di Jepang sejak lama. Jepang rutin mengalami gempa, maka gaya hidup seperti ini sangat dianjurkan karena dapat mengurangi resiko luka hingga kematian akibat kejatuhan benda yang ada di ruangan.

Kenapa banyak yang penganut gaya hidup ini?

Karena manfaatnya luar biasa!

  • Kesatu, Bro & Sis nggak perlu repot untuk membersihkan atau merawat barang-barangmu.
  • Kedua, Bro & Sis akan lebih memiliki banyak waktu untuk melakukan kegiatan lain seperti olahraga, menulis, yoga, dan lain-lain.
  • Ketiga, hidupmu akan lebih bahagia karena terhindari dari stress dan perasaan negatif lainnya dalam hal mengejar kepuasan materi. Bro & Sis juga bisa fokus pada kebutuhanmu tanpa harus terbebani gengsi.
  • Keempat, Bro & Sis dapat menghemat atau menggunakan uangmu untuk memperkaya kemampuan dan pengalamanmu, seperti mengikuti kelas memasak, travelling, mengikuti pelatikan fotografi, atau mengikuti kelas kebugaran.
  • Kelima, tempatmu akan terasa lebih ‘lega’ dan lapang, dan secara tidak langsung akan membawa perasaan tenang pada pikiranmu.

Bagaimana cara melakukannya?

Kamu bisa mulai dengan menyingkirkan benda-benda yang tidak  kamu butuhkan. Misalnya pakaian yang jarang kamu pakai atau perabotan yang tidak kamu perlukan. Barang-barang yang tidak kamu butuhkan bisa kamu jual kembali atau didonasikan.

  • Hanya sisakan pakaian yang bener-benar kamu perlukan saja
  • Dengan menyingkirkan perabotan yang tidak perlu, kamu akan lebih mudah membersihkan ruangan
  • Menata barang juga semakin mudah
  • Tempat yang terasa “lega” dapat membuat pikiranmu tenang, sehingga dapat meningkatkan produktivitasmu

Sekarang memang bukan jamannya lagi numpuk-numpukin barang demi gengsi. Yang terpenting adalah kamu merasa bahagia dengan apa yang kamu miliki dan bisa terus berkarya.

Related Articles