Ketahui Puasa-Puasa Sunah dan Keutamaannya
Melakukan puasa sunnah insya allah akan menutup dan menambal kekurangan-kekurangan ibadah wajib. Dibawah ini adalah beberapa puasa dan keutamaannya:
1. Puasa Syawal
Puasa ini dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, baik dilakukan secara berurutan maupun tidak.
Keutamaan puasa Ramadhan yang diiringi puasa Syawal adalah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim)
2. Puasa hari Arafah, yaitu pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Keutamaannya adalah akan
dihapuskan dosa-dosa pada tahun yang lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang(HR.
Muslim). Maksudnya adalah dosa-dosa kecil, dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan taubat.
Puasa ini sunnah untuk orang yang sedang tidak melaksanakan haji
Dari Ummu Fadal, dia berkata, “Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi SAW di Arafah, lalu Rasulullah saya kirimi susu. Kemudian Rasulullah meminumnya, sedangkan waktu itu beliau berkhotbah di Arafah.” (HR Bukhari dan Muslim)
3. Puasa pada sembilan hari pertama pada bulan Dzulhijjah
Disunnahkan untuk berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Keutamaannya adalah amal sholeh di hari-hari ini sangat dicintai oleh AllahSAW ( HR. Bukhari) dan Allah juga melipat gandakan semua ibadah pada hari-hari mulia ini “Tidak ada hari dimana amal sholih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, kecuali 10 dzulhijah). Para sahabat bertanya,” “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad fisabilillah? Beliau menjawab,”Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seorang yang berangkat dengan membawa jiwa dan hartanya, lalu kembali tanpa membawa
sedikit pun dari keduanya.” (HR Bukhari)
4. Puasa Bulan Muharram
Sangat dianjurkan untuk berpuasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.
Dari Abu Hurairah ra dia berkata, “Rasulullah SAW ditanya, “Sholat apa yang lebih utama setelah sholat fardu? Rasulullah SAW menjawab, “Sholat di tengah malam”. Mereka bertanya lagi, “Puasa apa yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?” Rasulullah SAW menjawab, “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan muharram”. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Para ulama menyebutkan bahwa puasa di bulan Muharram ada tiga tingkatan:
- Tingkat pertama: berpuasa selama tiga hari yaitu hari ke-9, ke -10 dan ke-11
- Tingkat kedua: berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10
- Tingkat ketiga: berpuasa hanya pada hari ke-10 (Hari Assyuro)
Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk berouasa pada hari Assyuro ( 10 Muharram) dan mengiringinya dengan puasa sehari dan sesudahnya untuk membedakan Umatnya dengan umat Yahudi dan Nasrani yang berpuasa ada hari ke-10.
5. Puasa pada limabelas hari pertama bulan Syaban
Disunnahkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban, karena pada bulan ini semua amal diangkat (dilaporkan) kepada Allah.
Dari Usamah bin Zaid, ra berkata, Ya Rasululah, tidak satu bulan yang anda banyak melakukan puasa daripada bulan Sya’ban! Rasulullah menjawab, bulan itu sering dilupakan orang, karena letaknya antara Rajab dan Ramadhan, sedang pada bulan itulah amal-amal manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Maka saya ingin amal saya dibawa naik selagi saya berpuasa.” (HR Nasa’i dan dinyatakan sahih oleh Ibnu Khuzaimah)
6. Puasa Senin dan Kamis
Berdasarkan Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amalan-amalan itu dipersembahkan pada setiap Senin dan Kamis, Maka Allah berkenan mengampuni setiap Muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan…(HR Ahmad)
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa Senin dangan puasa pada hari kamis atau sebaliknya Pada hadits lain, Rasulullah SAW ditanya seseorang mengenai puasa hari Senin, kemudian beliau menjawab,” Itu hari kelahiranku dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim)
7. Puasa Tiga Hari Setiap bulan
Disunahkan untuk melakukan puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Qamariah. Abu Dzarr Al-Ghiffari ra berkata, ” Kami diperintahkan Rasulullah SAW untuk melakukan puasa tiga hari dari setiap bulan, yaitu hari-hari terang bulan, yakni pada tanggal 13, 14, 15, sembari Rasulullah SAW bersabda, “Puasa tersebut seperti puasa setahun(sepanjang masa). (HR Nasa’i disahihkan oleh Ibnu Hibban)
Dari Abu Hurairah ra, ia menceritakan, “Rasulullah berpesan kepadaku tiga hal, yaitu, berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua raka’at sholat Dhuha serta sholat witr sebelum tidur.”(Muttafaqun “Alaih)
8. Puasa Daud
Yaitu puasa selang-seling seperti puasanya Nabi Daud (sahari puasa dan sehari tidak puasa). Puasa ini adalah puasa yang sangat disukai oleh Allah SWT.
Dari Abdullah bin Amr berkata, “Rasulullah SAW telah bersabda,” Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Daud. Ia tidur separuh malam, dan bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya, dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu Puasa menjadi Makruh bahkan Haram
Untuk seorang muslimah , jika hendak berpuasa sunnah harus dengan izin suaminya. Ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
“Tidak halal bagi seorang wanita untuk berpuasa saat suaminya bersamanya kecuali dengan seizinnya” dalam riwayat lain disebutkan :”kecuali puasa Ramadhan.”.
Sedangkan waktu haram berpuasa adalah pada saat hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) .
Selain hari-hari tersebut, ada waktu lain yang tidak dianjurkan untuk berpuasa yaitu pada saat kerabat atau teman sedang mengadakan syukuran atau walimah. Hukum berpuasa pada hari ini adalah makruh karena Allah menyuruh kita untuk menjaga hubungan sosial dengan kaum kerabat selain tentunya memikirkan akhirat.
Waktu-waktu lain yang dimakruhkan untuk berpuasa adalah puasa selama sebulan penuh pada bulan Rajab , puasa hari Jum’at saja (kecuali yang melakukan puasa Daud dan bertepatan pada hari Jum’at), puasa hari sabtu saja (kecuali jika diikuti puasa sehari sebelumnya dan sesudahnya,
pada hari yang diragukan (hari ke-30 bulan Sya’ban, puasa pada tahun baru dan hari besar orang kafir, puasa wishal (puasa selama dua tiga hari tanpa berbuka, dan puasa dahr(puasa selama satu tahun penuh).