Sulaiman Ar-Rajhi: Model Kesederhanaan dan Kekayaan Berkat Ketekunan

Dalam dunia bisnis yang seringkali dipenuhi gemerlap kekayaan dan glamor, ada seorang tokoh yang mengajarkan bahwa kesederhanaan dan hidup dalam kezuhudan adalah kunci sejati menuju kesuksesan sejati. Dialah Sulaiman Ar-Rajhi, seorang konglomerat asal Kerajaan Arab Saudi yang tidak hanya dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia, tetapi juga sebagai teladan hidup bagi banyak orang, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Sulaiman Ar-Rajhi adalah sosok yang selalu mengutamakan nilai-nilai agama dan hidup sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu ciri paling mencolok dari kehidupannya adalah komitmennya terhadap sholat berjama’ah di masjid. Bahkan, ia sering menjadi muadzin jika waktu adzan tiba. Tindakan ini menunjukkan kesederhanaan dan rendah hati, meskipun ia memiliki kekayaan yang begitu besar.
Lahir dalam kondisi yang sulit dan tumbuh di lingkungan yang keras, Sulaiman Ar-Rajhi tidak pernah menyerah pada tantangan hidup. Ia memulai perjalanan bisnisnya dari nol, dengan kegigihan, hemat, dan tawakkal kepada Allah. Dalam perjalanan menuju kesuksesannya, ia dan saudaranya membangun “Kerajaan Bisnis Raksasa” di Arab Saudi. Salah satu pencapaian luar biasa adalah pendirian Bank Ar-Rajhi, bank syariah terbesar di dunia dengan jaringan ATM yang luas dan cabang yang tersebar di seluruh negeri.
Namun, kesuksesan Sulaiman Ar-Rajhi tidak pernah membuatnya melupakan tanggung jawab sosialnya. Ia dikenal sebagai dermawan yang murah hati, mendirikan yayasan amal yang mendistribusikan sumbangan dan donasi ke berbagai negara. Waqaf yang ia bangun dan jumlah masjid yang dibangunnya sulit dihitung, serta kontribusinya dalam dakwah dan penyebaran ilmu Islam.
Salah satu prinsip kunci kesuksesannya adalah tidak meletakkan kekayaan di hatinya. Ia memahami bahwa kekayaan dunia hanyalah sementara dan tidak boleh menguasai hati dan pikiran. Hal ini tercermin dari sikapnya yang menjalani hidup sederhana dan tampil dengan berpakaian jubah putih, menjauhkan diri dari kemewahan yang berlebihan.
Pada usia senjanya, Sulaiman Ar-Rajhi melakukan tindakan luar biasa dengan membagi sebagian besar harta warisnya kepada ahli waris, kerabat, dan fakir miskin. Ia memilih untuk mengenakan “pakaian yang melekat di badan,” mengingat bahwa saat meninggalkan dunia, ia tidak dapat membawa apapun.
Salah satu prestasi monumental dari Sulaiman Ar-Rajhi adalah pembangunan Masjid Ar-Rajhi, masjid ketiga terbesar di dunia setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pelayanan masyarakat yang beragam, termasuk fasilitas pemandian, perpustakaan, dan tempat tinggal untuk para penuntut ilmu.
Di samping semua pencapaiannya dalam dunia bisnis dan amal, Sulaiman Ar-Rajhi adalah contoh nyata tentang bagaimana seseorang dapat memadukan kekayaan dan kesederhanaan, kesuksesan dunia dan kerohanian. Teladannya sebagai pengusaha Muslim yang profesional dan berakhlak baik adalah sesuatu yang dapat menginspirasi generasi masa depan untuk menjalani hidup dengan tulus, kerja keras, dan bimbingan nilai-nilai agama.
Semoga Allah SWT merahmati Sulaiman Ar-Rajhi, menerima segala amal kebaikannya, dan menginspirasi kita semua untuk mengikuti jejaknya dalam menjalani kehidupan yang berarti di dunia dan akhirat.